Kendari memiliki kenangan tersendiri bagi saya. Wilayah Kota Kendari membawa saya pada kenangan yang tak akan saya lupakan. Birunya laut, kapal-kapal yang berbaris, serta wangi pantai, membuat saya terkenang akan kekhasan kotanya. Di kota ini kita bisa menikmati pemandangan dermaga yang elegan berbatasan langsung dengan perbukitan nan hijau.
Akhir
Mei 2021, tepatnya tanggal 26, saya bersama keluarga kecil saya mengunjungi
Kota Kendari. Kami berencana untuk staycation
beberapa malam di sana. Jujur saya penasaran dengan kota ini, saya ingin sekali
berkeliling kota ini, terutama untuk mengetahui wisata kulinernya.
Menu yang kami pesan di RM. Kampung Bakau Kendari |
Oh ya, suami saya memang asli Sulawesi Tenggara, tetapi dari Kabupaten Muna Barat, berjarak sekitar 4,5 jam dari Kota Kendari jika ditempuh dengan jalur laut. Namun, suami saya juga lama tinggal di Kendari sebelum akhirnya hijrah ke Jakarta, beliau dahulu lama mengabdi di Universitas Halu Uleo sebagai seorang dosen, khususnya dosen ilmu komunikasi. Oleh karenanya, tak ada salahnya dong, saya meminta pada suami untuk mengajak saya berkeliling-keliling kota Kendari, walau hanya dalam waktu yang singkat.
Tujuan
kami datang ke Kendari saat itu, karena memang ingin mudik ke rumah orang tua di
Muna Barat. Melalui traveloka, saya mengurus kepentingan transportasi udara
dari Jakarta-Kendari dan memesan dua hotel di Kendari dengan waktu yang
berbeda. Satu hotel digunakan untuk bermalam satu malam sebelum berangkat ke
Muna, satu hotel lagi digunakan untuk menginap pascakembali dari Muna (karena
memang kami memilih jalur transit sebelum kembali ke Jakarta). Saya memesan
hotel Zahra untuk penginapan sebelum pergi ke Muna dan hotel Horison Kendari
untuk penginapan pasca dari Muna.
Zahra Hotel Syariah Kendari dan Rumah Makan Kampung Bakau Kendari
Zahra
Hotel Syariah Kendari, merupakan salah satu hotel bintang 3 yang ada di Kota
Kendari. Hotel ini berada di dekat dermaga Kendari. Suasana hotel cukup nyaman
dan tidak terlalu ramai pengunjung. Mungkin karena waktu itu sedang pandemi
covid 19, jadi pengunjung hotel memang menurun. Saat pertama kali check in, kami mendapat kamar di lantai
satu. Kamar yang kami dapatkan cukup luas, hanya saja menurut saya untuk udara
di dalam kamar agak sedikit pengap, namun its
Ok,setelah menyalakan AC udara di dalam kamar menjadi sedikit segar.
Usai
istirahat sesaat, kami pun berencana untuk wisata kuliner. Kami mengunjungi
RM.Kampung Bakau Kota Kendari. Ini adalah kali kedua saya bersama suami
mengunjungi Rumah Makan ini. Rumah Makan yang terkenal instagramable di Kota Kendari. RM ini mengusung nama Eco Kuliner
Kendari. Menu yang disediakan pun fresh,
jadi ketika kita memesan, barulah menu tersebut dimasak, jadi benar-benar
hangat dan fresh from the kitchen.
Suasana Sekitaran RM. Kampung Bakau Kota Kendari |
Saat
itu saya dan suami memesan ikan bakar putih ukuran sedang, cumi goreng tepung,
sambal bawang, sambal mangga, tumis daun pakis, jus mangga dan jus sirsak,
serta air mineral. Sembari menunggu makanan tiba, kami sempat mengambil
beberapa foto di sana. Pemandangan RM ini sangat indah, karena memang tadinya
adalah hutan bakau di pesisir laut Kendari yang disulap menjadi Rumah Makan.
Ketika kita menyantap makanan akan terlihat pemandangan hutan bakau, pesisir
selat serta kawasan perbukitan, ciamik
banget kan!. Tak hanya itu, akan tampak juga Masjid Al Alam yang merupakan
masjid di atas selat Kendari (masjid di atas laut, yang merupakan salah satu
ikon dari Kota Kendari).
Untuk
view Rumah Makan ini saya beri nilai
9,5, namun untuk rasa makanan saya beri nilai 8. Menurut saya ikan yang saya
pesan kurang matang. Ikannya memang segar tapi kurang matang saat dipanggang.
Untuk tumis pakis sangat enak, begitupun cumi goreng tepung, hanya saja untuk
sambal mangganya biasa saja. Untuk jusnya juga enak. Untuk menu lainnya bisa
dicoba yah ketika ke sini, bisa jadi akan lebih nikmat, tapi karena kami cuma
makan bertiga tidak meungkin semua menu kami pesan, hehe.
Masih
dalam satu kawasan, di samping RM Kampung Bakau terdapat café Bakau Kendari
yang mengusung tema semi permanen. Sepertinya asyik juga pesta taman di Café
Bakau Kendari, karena memang disediakan fasilitasnya jika ingin mengadakan
pertemuan atau pun acara semi outdoor.
Ada juga beragam menu minuman kekinian yang bisa dipesan dan lagi-lagi suasana
di sekitar café sangat instagramable.
Rasanya kalau ke Kendari wajib mengunjungi kawasan kuliner Kampung Bakau.
Wisata Kuliner Malam Kendari
Part 1
Nikmatnya Pisang Epe Kendari Beach
Usai
sholat Isya, saya dan suami beserta anak saya mengunjungi kawasan Kendari
Beach. Di kala malam tiba, di kawasan ini berjejer penjaja pisang Epe (makanan khas
Makassar). Belum lengkap rasanya menginjakkan kaki di tanah Sulawesi kalau
belum mencicipi kekhasan pisang Epe. Harga yang ditawarkan cukup ekonomis.
Dengan harga Rp 10.000,- hingga Rp 15.000,- kita sudah bisa mencicipi beragam
varian pisang epe, seperti pisang epe original, pisang epe tabur kacang
cokelat, pisang epe durian dan masih banyak lagi.
Pisang Epe dan Saraba di Kawasan Kuliner Kendari Beach |
Pisang
epe merupakan pisang kepok berukuran besar (di Kendari dikenal dengan pisang
manurung setengah masak) yang dijepit sehingga berbentuk gepeng, kemudian
dipanggang sampai matang. Setelah itu diberi toping gula merah yang dicairkan
kemudian diberi topping sesuai selera, bisa dengan kacang tumbuk keju, kacang
tumbuk cokelat serut, atau dengan daging durian. Rasanya sangat nikmat. Selain
itu saya juga memesan saraba, minuman khas Makassar, yakni jahe yang digodok
dengan air gula merah (di daerah lain juga sebenarnya ada, hanya saja di Kendari
dikenal dengan nama Saraba), kedua menu tersebut cukup membuat malam saya
menjadi hangat.
Keesokan
harinya saya bersama keluarga bertolak ke Pulau Muna menaiki kapal cepat. Kami
bertolak dari dermaga pukul 08.00 WITA. Setelah setengah perjalanan, kapal kami
diterjang ombak yang sangat kuat, saya tentunya merasa takut dan was-was. Saat
itu kami diayun dengan sangat kencang oleh mbak laut, air laut sudah naik
hingga jendela kapal, padahal kami berada di dek kapal kedua. Namun akhirnya
saya berusaha pasrah, karena mau bagaimana lagi, toh kami saat itu sudah berada
di tengah laut. Sekitar setengah jam ombak besar pun berlalu, alhamdulillah
saya pun lega.
Kami
tiba di Kabupaten Muna sekitar pukul 12.00 WITA, kami bermalam 4 malam di rumah
Ibu mertua dan kembali lagi ke Kendari pada tanggal 1 Juni 2021.
Wisata Kuliner Kendari Part 2
Bakso Senayan Kota Kendari
Tiba
di Kendari, saya bersama suami sudah menyusun beberapa rencana untuk berkunjung
ke mana saja saat di Kendari. Kami memiliki waktu dua hari untuk stay di
Kendari. Setelah check in di Hotel Horison Kendari, kami pun berencana untuk
makan siang di Bakso Senayan di Jalan Wua-Wua Kendari, tak jauh dari Hotel
Horison. Dengan menggunakan angkot, kami bertiga menuju bakso Senayan. Kata
suami di zamannya, bakso ini amat legendaris (saat itu suami sudah mulai
mengajar pada tahun 2003 di Universitas Halu Uleo Kendari). Saya pun mengikuti
saran suami untuk mencicipi bakso Senayan Kendari.
Bakso Senayan |
Sebagai
pecinta bakso, menurut saya bakso ini enak, hanya saja ada beberapa varian
bakso yang menurut saya rasanya seperti pempek. Bisa jadi di Kota Kendari sudah biasa mencampurkan antara bakso sapi dan bakso ikan di dalam satu mangkok. Kemudian disediakan
juga lontong yang bisa dimakan beserta hidangan bakso. Menurut saya cukup recommended, cuma menurut saya kurang pas mencampurkan bakso daging sapi dan bakso ikan
dalam satu mangkok sekaligus. Tapi untuk rasa lumayan enak. Oh iya,kebetulan
anak saya waktu itu memesan menu nasi goreng. Nasi gorengnya enak, recommended,
rasanya pas di lidah saya. Di bakso Senayan ada juga menu ayam goreng dan ayam
bakar bagi kalian yang kurang menyukai bakso.
Warung Pojok 99 (Nasi Kuning Ketan dan Sup Ubi).
Ada
lagi satu kuliner khas yang ada di Kendari yang direkomendasikan oleh suamiku
di Kota Kendari. Nasi Kuning Ketan di warung Pojok 99. Nah di nasi kuning ketan
ini menurut saya menu paling recommended untuk kuliner di Kendari. Saya sangat suka bumbu
ayam bumbunya, seperti ayam kuah kental yang dikeringkan gitu tapi bumbunya khas, rasanya enak sekali, saya saja rasanya
ingin kepo dengan resepnya, tapi toh tidak berani, karena tidak mungkin dikasih
kan ya bumbu rahasianya, hehhehe.
Kalau suami saya memesan nasi ketan serundeng atau dikenal dengan songkolo di Kendari dengan lauk ikan tuna yang dibumbui sama seperti bumbu ayam. Oh iya satu lagi, sambal yang dibuat pun sangat enak.Wah rasanya saya ingin kembali saat ini juga untuk makan di sana lagi saking enaknya. Harga yang ditawarkan pun ekonomis, pokoknya wajib ke sini yah kalau kalian ke Kendari. Dengan harga kaki lima, tapi menurut saya ini seperti menu hotel kelas atas, karena sangat lezat. Lokasi warung pojok ini di kawasan Mandonga, Kota Kendari.
Oh
ya, di samping Warung Pojok 99 ini juga terdapat gerobak gorengan yang menurut
saya sangat enak. Ada beragam gorengan, namun ada varian roti goreng isi
kentang, wortel dan bihun yang sangat enak dan lembut. Tak ada yang menjual
gorengan seenak ini menurutku selama ini (hehehe). Walau makanan kaki lima, tapi baik
penjual dan penyajiannya pun amat bersih, wajib diacungi jempol.
RM Baruga (Palu Basa Khas Makassar)
Malam terakhir, kami mencicipi Palu Basa (masakan khas Makassar di Kota Kendari). Palu Basa adalah menu makanan yang terbuat dari daging sapi yang kemudian disajikan dengan kuah bumbu khas yang berwarna agak hitam kecoklatan. Rasa palu basa hampir mirip dengan coto Makassar kalau menurutku.
Saat saya memesan, ditanya
oleh pemilik RM Baruga, "mau diberi telur atau tidak?", saya pun mengiyakan, hanya
saja saat tiba di meja makan saya, saya terkejut, ternyata palu basa yang
mendidih diberi ceplokan kuning telur mentah di kuahnya (awalnya saya mengira telur rebus bulat gitu, hahaha). Tapi ketika dimakan rasanya nikmat,
baru kali ini saya makan telur yang seperti setengah matang di dalam kuah
daging. Bagi yang berkunjung ke Kota Kendari, boleh mampir ke RM Baruga yang
terletak di kawasan Jalan Wua-Wua Kota Kendari dekat Pasar Buah.
Palu Basa Telur |
Awalnya saya underestimated dengan café Santan dari namanya, menurut saya kurang eyecatching, hehe. Tapi setelah bermalam dua hari di hotel ini, menu-menu yang ditawarkan untuk sarapan bagi tamu hotel sangatlah nikmat.
Palu Butung dan Cake |
aneka kue @cafesantan Hotel Horison Kendari |
Sop Herbal : campuran beragam jamur, jahe, dll. |
Saya masih ingat segarnya palu butung (semacam
kolak pisang berwarna pink), segarnya sup herbal, ayam fillet saos lemon, cumi
tepung saos special, nasi goreng seafood, aneka pudding dan masih banyak lagi.
Saya sangat merekomendasi kalian jika berkunjung ke Kendari untuk menikmati
hidangan di Café Santan ini.
Demikianlah perjalanan wisata kuliner
saya bersama keluarga di Kendari. Semoga kami bisa berkunjung lagi di lain waktu, karena masih banyak lagi wisata kuliner yang harus dieksplore di kota ini.
Ya ampuuuun mbaaa, ngileeeer ini sih liat semua kulinernyaaa :D. Aku tuh pengeeen bangt bisa eksplor Sulawesi. Selama ini cuma Makasar doang, itupun ga lama. Jadi ga puas icip makanannya. Yg aku tahu Sulawesi ini surganya seafood :D. Semua seafood rasanya segeer dan lebih murah.
BalasHapusAku penasaran juga Ama nasi kuningnya mba. Udh sering banget denger kalo nasi kuning di Indonesia timur itu beda rasanya dan uenaaaak, Trutama sambalnya :D. Penasaran...
Kalo palu basa, aku memang ga akan mau pake telur mentahnya mba, ga bakal ketelan hahahaha. Aku ga suka telur yg kuningnya masih cair soalnya.
wah iya Mbk.. kudu banget dicoba eksplor kuliner Kendari... aku suka bgt makan bumbu ayamnya, sama sambelnya juga... pokoknya di Jakarta ga ada yg seenak itu nasi kuningnya.. 💕🥌
HapusAku setuju kl seafood di Sulawesi segar bgt dan murah.. ayook Mbk ke Kendari. 💕💕
Masyallah nikmatnya mba. Saat ini kami sedang break. Belum bisa jalan-jalan. Moga bisa segera refreshing ya Allah. Aamiinn
BalasHapus